INDUSTRY MOVIE – Film anime Jepang bertajuk Look Back ditentukan hendak tayang di bioskop Indonesia pada 31 Juli 2024. Film tersebut dinaikan dari manga karya Tatsuki Fujimoto yang diketahui luas melalui Chainsaw Man.
“#LookBack- Diangkat dari one shot manga yang mengharukan karya Tatsuki Fujimoto. Harus ditonton seluruh fans anime. Kamu sepakat kan?” cuit CBI Pictures melalui X( dahulu Twitter) pada Sabtu( 13/ 7).
“#LookBack- No. 1 Box Office di Jepang sepanjang 2 pekan! Di bioskop mulai 31 Juli,” lanjut pengumuman tersebut.
Film Look Back menceritakan tentang seseorang siswi kelas 4 SD yang bernama Ayumu Fujino( Yuumi Kawai). Ia mempunyai bakat menggambar manga sampai karyanya dapat diterbitkan di koran sekolah.
Kiprahnya dalam menggambar manga telah tidak diragukan lagi sampai dikira selaku mangaka terkenal di sekolah.
Sesuatu hari, ia mengenali kalau terdapat siswi lain yang pula menerbitkan manga tidak hanya dirinya. Siswi itu bernama Kyomoto( Mizuki Yoshida) yang dikenal selaku seorang yang tidak sering keluar rumah.
Fujino dimohon oleh gurunya buat membagikan satu slot manganya di koran sekolah kepada Kyomoto. Dia juga tidak dapat menahan rasa iri kala manga karya Kyomoto memperoleh pujian kala diterbitkan di koran.
Perihal tersebut yang merangsang diri Fujino buat mengasah terus bakatnya dalam menggambar manga. Tetapi, persahabatannya dengan Kyomoto terus mengalami tes.
Film Look Back ialah karya Tatsuki Fujimoto yang diketahui selaku mangaka di balik Chainsaw Man serta Fire Punch.
Manga one- shot ini terbit di Shounen Jump+ pada Juli 2021. Manga ini setelah itu diumumkan hendak jadi film panjang pada Februari 2024.
Film anime Look Back ditulis serta disutradarai oleh Kiyotaka Oshiyama. Film itu setelah itu tayang awal kali di Jepang pada 28 Juni 2024.
Terdapat 2 seiyuu alias pengisi suara yang membintangi Look Back, ialah Yuumi Kawai selaku Ayumu Fujino serta Mizuki Yoshida selaku Kyomoto.
Film Look Back hendak tayang di bioskop Indonesia pada 31 Juli 2024.
INDUSTRY MOVIE – Haikyuu!! The Dumpster Battle berhasil mencetak rekor selaku film anime terlaris yang tayang di bioskop Indonesia selama tahun 2024.
Capaian itu diumumkan CGV sebagai salah satu jaringan bioskop yang menayangkan Haikyuu!! The Dumpster Battle. Film itu tercatat mencetak lebih dari 600 ribu pemirsa sepanjang tayang di bioskop.
” Dikala ini jadi film anime terlaris di tahun 2024 di Indonesia,” cuit akun@CGV_ID via X( dahulu Twitter) pada Kamis( 4/ 7).
” Apalagi saat ini telah 600. 000++ pemirsa yang telah amati pertandingan Karasuno vs Nekoma! Terima kasih buat yang telah nonton,” lanjut pengumuman itu.
Angka 600 ribu lebih pemirsa itu diperoleh Haikyuu!! semenjak tayang di bioskop pada 29 Mei 2024. Film itu setelah itu tayang sepanjang dekat satu bulan di bermacam jaringan bioskop.
CGV ataupun CBI Pictures sebagai distributor tidak berikan perinci formal buat peringkat film anime terlaris 2024. Tetapi, Haikyuu!! The Dumpster Battle ditentukan melewati film- film anime lain yang tayang tahun ini.
Sebagian di antara lain, ialah Mobile Suit Gundam SEED Freedom, City Hunter the Movie: Angel Dust, sampai Spy x Family Code: White. Setelah itu, Haikyuu!! pula melampaui capaian Demon Slayer: Kimetsu Nomor Yaiba- to the Hashira Training.
Haikyuu!! The Dumpster Battle ialah film anime voli yang melanjutkan ekspedisi SMA Karasuno di turnamen Spring Nationals. Dalam film ini, SMA Karasuno mengalami SMA Nekoma sehabis mengalahkan SMA Inarizaki.
Pertandingan itu jadi laga yang ditunggu- tunggu sebab kedua SMA sudah jadi rival semenjak lama. Laga itu apalagi begitu terkenal sampai menemukan julukan Dumpster Battle.
Pertandingan antara SMA Karasuno melawan SMA Nekoma itu juga mengadu strategi sampai metode para pemain dari kedua klub. Laga ini pula jadi pertaruhan 2 kepribadian berarti, Shoyo Hinata serta Kenma Kozume.
Tidak hanya itu, pertandingan dalam Haikyuu!! The Dumpster Battle ALL303 mempertemukan deretan atlet voli berbakat dari kedua sekolah. Sebut saja Tobio Kageyama, Tetsuro Kuroo, sampai Kei Tsukishima.
Haikyuu!! The Dumpster Battle ialah film panjang yang menggandeng Susumu Mitsunaka selaku sutradara serta penulis naskah.
Beberapa pengisi suara serial anime Haikyuu kembali jadi pengisi suara alias seiyuu buat film panjang ini. Sebagian di antara lain Ayumu Murase selaku Shouyou Hinata, Yuuki Kaji selaku Kenma Kozume, Yuuichi Nakamura selaku Tetsurou Kuroo.
INDUSTRY MOVIE – Godzilla Minus One menggambarkan 2 tahun sehabis kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II tahun 1945. Panorama alam yang warga amati saat ini cumalah kehancuran. Tercantum, seseorang mantan pilot kamikaze bernama Koichi Shikishima( Ryunosuke Kamiki) yang kabur dari misi bunuh dirinya ke Pulau Odo.
Shikishima jadi salah satu yang selamat kala Godzilla melanda Pulau Odo. Tetapi, ia mesti melanjutkan hidup dengan penyesalan besar di pundaknya sebab jadi orang yang pengecut.
Setelah itu, Shikishima dipertemukan dengan seseorang wanita yatim piatu bernama Noriko Oishi( Minami Hamabe) serta Akiko( Sae Nagatani), balita wanita yang dilindungi oleh Noriko. Ketiganya tinggal bersama serta membangun kembali kehidupan mereka.
Demi menafkahi” keluarga” barunya, Shikishima bekerja selaku awak kapal Shinsei Maru yang tugasnya mensterilkan ranjau laut sisa perang. Tidak cuma pekerjaan, dia pula menemukan sahabat baru.
Sesuatu hari, Godzilla terbangun serta bermutasi jadi lebih beresiko sehabis terpapar radiasi dari uji uji senjata nuklir kepunyaan Amerika Serikat. Kaiju itu juga menargetkan Jepang selaku sasaran barunya, tepatnya ke arah Ginza.
Perihal tersebut membuat militer Jepang menyusun strategi buat mengalahkan Godzilla, tercantum Shikishima yang berniat buat membayar kesalahannya di masa kemudian.
Menyaksikan Godzilla Minus One membangunkan kembali rasa semangat aku dalam menyaksikan film kaiju. Paling utama, sehabis Godzilla di- Hollywood- kan melalui waralaba MonsterVerse.
Godzilla Minus One mempunyai satu perihal yang tidak dipunyai oleh semesta monster itu, ialah keaslian cerita gimana Godzilla ialah representasi dari betapa seram serta berbahayanya senjata nuklir terhadap manusia yang jadi korbannya.
Esensi dari rasa trauma itu ditangkap dengan baik oleh Takashi Yamazaki yang menahkodai proyek film Godzilla Minus One. Dia ialah penulis skenario, sutradara, apalagi pengawas regu dampak visual( VFX) film tersebut.
Bila terdapat yang pantas diberi 2 acungan jempol buat Godzilla Minus One, Yamazaki merupakan orangnya. Ia sukses membuat film yang dieksekusi dengan baik dari dini sampai akhir.
Tidak cuma menyuguhkan cerita tragis manusia yang dikombinasikan dengan kedatangan monster yang seram, Yamazaki pula pantas menemukan pujian serta penghargaan paling tinggi di lini VFX.
Ini teruji kala Godzilla Minus One diganjar penghargaan dari Academy Awards selaku Best Visual Effects. Yamazaki beserta timnya sukses bawa kembali Piala Oscar ke Jepang.
Yamazaki memperoleh keuntungan tertentu lantaran ia sempat bekerja selaku pakar VFX saat sebelum memasuki ke arah penyusunan serta penyutradaraan. Sehingga, ia mengawasi secara dekat serta dengan cermat tentang apa yang ia ingin terpaut VFX Godzilla Minus One.
Kenyataan yang menarik dari Godzilla Minus One merupakan bujet yang relatif sangat kecil bila dibanding dengan penciptaan film- film Hollywood.
Film Jepang ini dibuat dengan anggaran dekat US$15 juta. Angka ini kecil dalam kurs dolar, tetapi sebetulnya bila dikonversi, film ini memakan bujet sebesar 2, 3 miliyar yen.
Dengan angka sekecil itu– lewat kacamata Hollywood– nyatanya Godzilla Minus One meyakinkan kalau tidak butuh merogoh kantong dalam- dalam buat memproduksi film yang bagus. Terlebih, bila film itu didominasi computer generated imagery( CGI) serta VFX.
Perihal tersebut dapat terwujud apabila si filmmaker dapat ketahui metode mengendalikan uangnya serta menggunakan sumber energi yang mereka memiliki secara optimal. Seperti itu yang Yamazaki jalani dikala menggarap Godzilla Minus One.
Walaupun demikian, terdapat satu perihal yang kurang dari Godzilla Minus One. Bukan kesalahan filmnya, melainkan aspek eksternal lain. Film ini tidak tayang di bioskop Indonesia yang diyakini sebab bertabrakan dengan Godzilla x Kong: The New Empire yang tayang bersebelahan.
Ini pasti mempengaruhi pada metode pemirsa memperoleh pengalaman sinematik dari Godzilla Minus One. Aku kurang memperoleh kemewahan serta kemegahan adegan kala Godzilla timbul serta meratakan seluruh yang ia temui, serta pula scoring musik dan raungan Godzilla yang menggelegar.